Diriku



Perkenalkan, nama saya adalah Sri Wulandari Ningrum atau biasa dipanggil dengan Wulan. Sewaktu saya kecil, teman-teman saya selalu bertanya mengapa nama saya masih menggunakan kata "Sri." di zaman modern ini yang mana menurut mereka, nama tersebut sangatlah kuno. Well, I guess that's what makes this name unique karena disaat semua orang punya nama yang keren dan kekinian, justru saya memiliki nama yang sangat mewakili nama penduduk asal daerah saya, yaitu orang jawa and I am proud of having this name as my name. 

Sejak kecil, saya dilatih untuk menjadi terampil. Berbagai macam lomba dan les saya ikuti, baik akademis maupun non akademis. Alhasil, segudang piala saya peroleh yang kira-kira berjumlah 30 hingga 40 piala, mulai dari kejuaraan fashion show, abang-none tingkat sekolah, mewarnai, menggambar, bermain piano, hingga matematika, dan alhamdulillah piala-piala tersebut masih tersimpan dengan baik di rumah saya. Saat saya duduk di bangku SD, saya mulai les matematika dan inggris secara rutin dan saya sering merasa kesal jika sudah disuruh les karena saya iri dengan teman-teman rumah saya yang asik bermain. Tapi ternyata, ilmu yang saya dapatkan di tempat les tersebut berguna juga hingga sekarang.

Berawal dari seringnya mengikuti lomba-lomba mewarnai dan menggambar, membuat saya memiliki hobi dalam memadukan warna, membuat hiasan kamar, dan bahkan melukis, meskipun hasilnya tidak seperti yang expert. Salah satunya adalah seperti di bawah ini. 

Salah satu hiasan di kamar saya


Saya sangat menyukai acara televisi atau video yang berbau keterampilan tangan, terutama yang simple sehingga saya dapat mencobanya. Selain itu, saya juga menyukai musik. Ya, dari kecil saya memang memiliki keterampilan musikal yang cukup karena saya mengikuti les piano selama delapan tahun dan hobi saya memang bernyanyi, terutama di dalam kendaraan jika sedang bepergian.


Hobi saya lainnya adalah traveling. Ya, saya sangat menyukai itu karena keberanian, kemandirian, ketelitian, kecerdasan, kesabaran, dan kemampuan kreatif saya teruji. Tahun lalu saya mengikuti program Global Volunteer AIESEC UI untuk pergi ke Polandia selama 1.5 bulan. Tugas saya adalah mengajarkan orang-orang Polandia mengenai kultur dan budaya Indonesia. Mulai berangkat dari Indonesia ke Polandia, hingga pulang dari Polandia ke Indonesia, saya melakukannya seorang diri. Awalnya, saya merasa khawatir karena saya memakai jilbab dan orang-orang luar akan mengira saya adalah teroris. Akan tetapi, dugaan saya salah. No one will notice you, they will busy with their own businesses. Selama disana, saya tidak hanya berdiam diri di negara tersebut, saya berkeliling eropa ke berbagai negara, diantaranya adalah Jerman, Hungaria, dan Austria.

Bersama para pengajar Polandia

in Germany

One of cutie Polish Boys

My Polish Friend

in Germany

Tidak hanya itu, saya juga mengikuti konferensi internasional di Paris, Perancis pada bulan Maret 2017 dan mendapatkan penghargaan "The Best Paper." Saya pun juga mengunjungi negara lain, yaitu Belanda dan kota yang saya kunjungi adalah Amsterdam, Amstelveel, dan Kinderdijk. Banyak hal saya pelajari dan dapatkan dari traveling yang tidak bisa saya dapatkan dari pengalaman lainnya. Itu juga menjadi salah satu faktor yang membentuk saya hingga seperti ini dan saya tidak akan berhenti untuk terus menjelajahi dunia ini.

I am with Eiffel Tower

in Kinderdijk



The award



Comments

Popular Posts